Bab 38
"Aku tak tahu ..." jawab Serina.
Wajah Serina memerah, keringat mulai mengucur di dahinya dan seluruh tubuhnya terasa panas.
Aldi memegang dagunya dan mengucapkan kata demi kata, "Lihat dengan jelas, siapa aku!"
Rasa sakit di rahangnya membuat Serina terbangun sejenak dan dia berusaha membuka matanya.
"Al ... Aldi."
Aldi menundukkan kepala, lalu mencium bibir merah Serina. Tangan besarnya merangkul pinggangnya, dengan penuh nafsu menikmati Serina.
Serina merasa seperti sedang dipanggang di atas api, lalu jatuh ke danau yang dingin.
Malam masih panjang.
Ketika Serina sekali lagi membuka mata, rasa sakit yang terasa di seluruh tubuhnya membuat Serina tidak sengaja mengeluarkan suara desahan.
Serina tiba-tiba membuka mata. Ketika dia melihat wajah tampan Aldi yang di sisinya, dia baru sadar bahwa semua yang terjadi semalam bukanlah mimpi.
Serina mengusap pelipisnya yang sakit lalu langsung merasakan sakit kepalanya semakin parah.
Karena Serina bergerak, Aldi di sampingnya juga terbangun.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda