Bab 217
Toh mereka bukannya belum pernah tidur bersama. Sekarang situasinya istimewa, dia tidak terlalu keberatan.
Melihat tidak ada rasa malu di ekspresinya, mata Aldi menjadi dingin dan tidak berkata apa-apa lagi.
Setelah menebarkan selimut, Serina memanggil Aldi untuk tidur.
Keduanya biasanya bekerja hingga larut malam, ini pertama kalinya mereka tidur sepagi ini.
Serina terbaring diam selama lebih dari satu jam lalu tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Pak Aldi, sudah tidur?"
"Belum, ada apa?"
Setelah ragu-ragu selama beberapa detik, Serina berbisik, "Aku minta maaf atas apa yang terjadi hari ini .... Tadi itu bukan kata-kata emosi, aku hanya nggak ingin berutang budi semakin banyak padamu, aku takut aku nggak mampu bayar ...."
Setelah hening beberapa saat, suara dingin Aldi terdengar di telinga Serina.
"Kalau kamu nggak mampu bayar, jangan bayar. Aku juga nggak mau membuatmu merasa bersalah padaku. Apa kamu benar-benar nggak mengerti atau pura-pura nggak mengerti?!"
Karena perkat
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda