Bab 170
Serina terdiam beberapa detik, suaranya sedikit dingin, "Kalau ada urusan, bicara saja lewat telepon."
"Nggak ada yang istimewa, aku baru mendengar Grup Barata berencana mengembangkan sebidang tanah di sebelah timur kota menjadi taman bermain. Bisakah kamu bantu aku bilang pada Pak Aldi, biarkan Grup Drajat bergabung dalam proyek ini?"
Suara Alex agak pelan, dia mungkin sudah menemui jalan buntu beberapa kali sebelum dia menurunkan gengsinya untuk menelepon Serina.
Serina tersenyum mengejek, "Kamu seharusnya tahu Aldi nggak menyukaiku, dia nggak akan dengar apa yang kukatakan."
Alex berhenti sejenak sebelum berbicara, "Bagaimanapun, kamu dan dia adalah suami-istri. Selama kamu bicarakan baik-baik, mungkin ada peluang. Bantu Ayah sekali saja. Kalau dia benar-benar nggak setuju, juga nggak akan berpengaruh padamu 'kan?"
"Maaf, aku nggak bisa membantumu. Silakan cari orang lain."
Serina langsung menutup panggilan telepon, itu membuat Alex sangat marah hingga wajahnya pucat dan matanya ber
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda