Bab 1708
Selesai bicara, dia berencana langsung pergi.
Alhasil baru balik badan, bajunya sudah ditarik seseorang.
Suara Ferry yang dingin terdengar, "Aku nggak suka tunggu, suka langsung membalaskan dendam."
Teringat beberapa temannya yang dipukul babak belur, pria yang mabuk itu langsung takut, bahkan mulai memohon.
"Kak .... Tadi aku hanya impulsif, baru mengganggu pacarmu. Aku berjanji kelak akan patuh, nggak akan melakukan hal yang nggak bermoral lagi ...."
Ferry hanya tersenyum dingin. "Seketika impulsif, kenapa nggak melihatmu mengganggu pria? Itu pasti karena kamu merasa wanita nggak bisa melawan."
Ekspresi pria itu berubah, saat dia mau berbicara, dia sudah dipukul.
Sampai pria itu berlutut dan memohon, bahkan menangis minta ampun dan berkata kelak tidak akan mengganggu wanita lagi. Ferry baru melepaskannya.
Dia menoleh melihat ke arah Adera, lalu berkata dengan ekspresi dingin, "Sudah sangat malam, kamu seorang di bar juga nggak aman, sebaiknya secepatnya pulang."
Selesai berbicara, di

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda