Bab 1698
Ferry menutup pintu ruang rias, lalu berjalan mendekati Adera dengan tatapan gelap.
Tindakan Adera yang sedang menghapus riasannya berhenti sejenak, dia menatap Ferry dari cermin, "Pak Ferry, apa yang mau kamu lakukan? Di sini adalah lokasi syuting, akan ada orang yang datang selama aku berteriak. Kamu seharusnya nggak mau semua orang tahu hal ini, 'kan?"
Ekspresi acuh tak acuh Adera membuat raut wajah Ferry semakin terlihat buruk.
Saat Ferry melihat foto Adera dengan Caros sebelum ini, Ferry sibuk seharian sampai tidak sempat minum seteguk air untuk datang ke tempat ini dan dia kebetulan melihat adegan ciuman mereka.
Rasa rindu di dalam hati Ferry langsung berubah menjadi amarah. Pada saat itu, Ferry menyadari dengan jelas jika dia tidak akan pernah melepaskan Adera lagi, tidak peduli Adera bersedia atau tidak.
Saat melihat mereka berdua melakukan adegan ciuman, hanya Ferry sendiri yang mengetahui betapa besar tekadnya untuk menahan diri agar tidak memisahkan mereka berdua.
"Adera, du

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda