Bab 1680
Keane tertawa kecil dengan sorot mata sinis, "Pak Ferry, kamu nggak punya keputusan akhir dalam masalah cinta. Adera punya pemikiran dan pilihannya sendiri. Kalau kamu begitu mendominasi, itu cuma akan membuatnya semakin membencimu."
"Selain itu, aku sudah mendengar tentang apa yang terjadi di antara kalian. Kalau Pak Ferry memang menyayanginya, kamu nggak akan membiarkannya menderita dan pergi jauh dari rumah, cuma untuk kembali setelah bertahun-tahun, 'kan?"
Wajah Ferry menjadi sangat marah, "Coba katakan lagi!"
Keane mengangkat alisnya, "Pak Ferry, kebenaran memang sulit untuk didengar. Nggak peduli berapa kali aku mengatakannya, tetap saja sama. Aku masih harus syuting, jadi aku pergi dulu."
Setelah mengatakan itu, pintu lift terbuka dan Keane masuk ke dalam lift tanpa menoleh ke belakang.
Ferry berdiri di sana dengan tinju terkepal, amarah di dalam hatinya tidak bisa dipadamkan untuk waktu yang lama.
Dia mengaku waktu itu dialah yang salah hingga membuat keduanya berpisah selama b

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda