Bab 1662
Masalahnya adalah selama Adera diberi obat, keberadaan Karina sangat mencurigakan. Dia sering keluar masuk dari tempat istirahat dan terlihat terburu-buru setiap kali pergi.
Ferry duduk di sudut ruang pengawasan dengan wajah muram, tatapannya tertuju pada sosok Karina di layar.
Jari-jarinya mengetuk meja dengan lembut, mengeluarkan suara ketukan yang berirama. Aura di sekitarnya juga dingin dan menakutkan.
"Bawa dia ke sini." Ferry memerintahkan asisten di sampingnya dengan suara dingin.
Tidak lama, Karina dibawa ke ruang pengawasan.
Begitu masuk, Karina merasakan aura intimidasi yang kuat dan membuatnya tanpa sadar menggigil.
Melihat Ferry yang duduk di sudut, hatinya dipenuhi dengan rasa takut dan kegelisahan.
"Karina, tahu nggak kenapa aku mencarimu?" Suara Ferry rendah dan agung yang membuat Karina tanpa sadar menggigil.
Karina menundukkan kepala tanpa berani menatap Ferry dan berkata dengan suara tergagap, "A ... aku nggak tahu."
"Nggak tahu?" Ferry mencibir dan tiba-tiba meninggi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda