Bab 1661
Ketukan di pintu menjadi lebih mendesak, disertai dengan panggilan cemas Laverna, "Ferry, kamu di dalam? Cepat buka pintunya! Aku sudah mencari dokter untuk Adera."
Ferry merasa terganggu oleh suara mendadak itu dan langsung melepaskan diri dari ciumannya dengan Adera. Dia menatap pintu dengan tatapan tajam dan diam-diam mengumpat.
Dia mendorong Adera menjauh dengan lembut, segera merapikan pakaiannya sebelum membungkus Adera dengan jasnya agar tidak terlihat tanpa pakaian.
Pintu tiba-tiba terbuka dan Laverna bergegas masuk. Sorot matanya menjadi tajam serta dipenuhi amarah saat melihat pakaian acak-acakan Ferry dan Adera.
Akan tetapi, dia langsung menahan amarah di dalam hatinya dan memasang wajah sedih.
"Ferry, bisa-bisanya kamu melakukan ini padaku?" Suara Laverna bergetar. Dia menatap Ferry dengan tidak terima dan berlinangan air mata.
Ferry mengerutkan kening. Dia menatap Laverna dengan dingin dan berkata dengan kesal, "Laverna, kita sudah putus. Selain itu, bisa-bisanya kamu mene

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda