Bab 1482
Sebelum Serina sempat bereaksi, dagunya tiba-tiba dicubit oleh dua jari ramping.
Dia terpaksa mendongak dan detik berikutnya, sebuah bayangan mendarat di depan matanya.
Saat merasakan sentuhan hangat di bibirnya, matanya tanpa sadar melebar.
"Uph ...."
Saat Serina hendak mengulurkan tangan dan mendorongnya menjauh, pintu bangsal tiba-tiba terbuka dan Jasmina masuk.
"Serina, tadi aku ...."
Sebelum Jasmina selesai berbicara, dia melihat dua orang berciuman di dapur.
Jasmina tertegun sejenak, lalu buru-buru berkata, "Aku nggak melihat apa-apa. Lanjutkan."
Serina langsung mendorong Aldi menjauh dan menatap Jasmina dengan wajah memerah, "Bu, jangan salah paham, aku ...."
Sebelum Serina selesai berbicara, Jasmina sudah mundur dan menutup pintu dengan penuh perhatian.
Serina terlihat kesal, Jasmina pasti salah paham.
Melihat pelakunya masih berdiri di samping dengan wajah tenang, Serina hanya bisa memelototinya.
"Aldi, jangan keterlaluan. Lain kali, aku akan ...."
"Kamu akan apa?"
Serina meng
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda