Bab 1418
Serina tersenyum ketika melihat kemarahan yang dingin di mata Delon. "Ini memang perbuatanmu, tapi pernah nggak kamu pikirkan Sandara butuh atau nggak?"
Delon terdiam dan menundukkan pandangan. Urat nadi di kepalanya menandakan Delon sedang menahan emosi.
Serina tidak berbicara lagi. Serina berbalik badan dan langsung masuk ke gedung.
Sampai di depan pintu rumah Sandara, Serina mengetuk pintu. "Sandara, ini aku. Buka pintu."
Tak lama kemudian, pintu rumah dibuka.
Akan tetapi, bukan Sandara yang membuka pintu, melainkan Wayne.
Tebersit kekagetan di mata Serina. Serina melirik nomor rumah untuk memastikan dirinya tidak salah alamat.
"Tuan Wayne ... kenapa kamu bisa ada di sini?"
Melihat kekagetan Serina, Wayne berdeham dan menjawab dengan suara rendah, "Aku tinggal di sebelah Bu Sandara. Tadi mati lampu, dia minta aku temani karena takut gelap."
Sandara yang duduk di ruang tamu langsung memutar mata. Mengapa dia tidak pernah menyadari bahwa Wayne begitu tebal muka?
Wayne mengetuk pintu r
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda