Bab 1333
Serina menundukkan pandangan, tidak memberi respons.
"Oh."
"Ibu nggak biarkan dia pergi kalau bukan karena ada kerja sama antara Grup Saner dan Grup Barata."
Serina memijat pelipisnya yang sakit. Dia berkata dengan ekspresi datar, "Ibu, aku nggak tertarik dengan ini. Aku juga baru bangun. Biarkan aku sendiri dulu, oke?"
"Oke, Ibu pergi belikan makanan. Mau makan bubur atau pangsit kuah?"
"Terserah."
Setelah Jasmina pergi, ruang bangsal kembali hening.
Serina mengambil ponselnya yang ditaruh di samping. Begitu dinyalakan, ada belasan pesan dari Yola.
"Serina, di kantor polisi kemarin, aku minta maaf. Saat itu, aku nggak bisa terima kematian ayahku ... jadi aku ucapkan kata-kata yang menyakiti hati. Mohon jangan ambil hati ...."
"Polisi sudah beri tahu aku, ayahku memang jatuh demi selamatkan ibuku. Situasi saat itu ... kamu harusnya juga nggak sempat bereaksi. Aku harusnya nggak curigai kamu ...."
"Kamu pasti nggak mau berteman denganku lagi, 'kan?"
...
"Serina, balas aku ...."
Serina m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda