Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1294

"Ya, terima kasih sudah menghiburku." Melihat Tommy masih murung, Lincy ingin berbicara lagi. Tepat saat itu, terdengar suara Yonar di luar pintu. "Lincy, ke ruang farmasi sebentar. Ada yang ingin kubicarakan." Lincy berdiri dan berkata dengan suara pelan, "Aku ke sana dulu. Panggil aku kalau ada apa-apa." "Oke." Di ruang farmasi, Lincy menghampiri Yonar yang sedang memilah obat herbal. "Kakek, ada masalah apa?" Yonar meremas obat herbal, lalu berkata dengan suara dalam, "Mulai sekarang, kamu jangan antarkan obat untuk Tommy lagi. Kalau obat sudah selesai direbus, kamu taruh saja di ruang tamu dan suruh Tommy minum di sana." Lincy mengernyit. "Kakek, Tommy duduk kursi roda. Itu repot." "Kamu bukan pelayannya. Kakek pun tahu kamu suka dia, belum tentu dia nggak tahu. Dia nggak langsung bilang karena nggak ingin kamu malu." Lincy langsung marah. "Kakek, aku nggak berniat apa-apa dengan Tommy. Sekarang dia itu tunangan Kak Serina. Aku nggak akan rebut tunangan Kak Serina. Aku hanya kagum

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.