Bab 1277
Tavo sedang berbaring di atas kasur. Wajahnya terlihat pucat yang tidak sehat, tetapi tatapannya penuh dengan kebencian.
Setelah lukanya pulih, dia pasti tidak akan mengampuni Serina.
Seorang wanita berjalan mendekati kasur sambil membawa semangkuk bubur. Setelah dilihat lebih cermat, ternyata dia adalah Merina yang telah lama menghilang.
Setelah menerima bubur yang dia serahkan, Tavo perlahan duduk dan berkata dengan ketus, "Sekarang bagaimana situasi di luar? Ada yang mencariku?"
"Entahlah, bawahanmu belum mengirimkan kabar padaku."
Tavo mengerutkan kening, "Setelah lukaku pulih, aku pasti nggak akan mengampuni Serina!"
Kalau bukan karena Serina, dia juga tidak akan begitu sengsara.
Merina melirik ke arahnya dan berkata, "Kusarankan kamu untuk hentikan pertarungan dengannya. Kudengar Rudi sudah mati."
Ekspresi Tavo berubah dan dia berkata dengan gigi terkatup, "Kok bisa!?"
"Kok bisa apanya? Dia menculik Nyonya Besar Dhiera dan ingin membunuh Serina, alhasil dia sendiri yang terbunuh.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda