Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 28

Waktu istirahat siang pun tiba. Hania mengeluarkan bubur dan lauk yang telah dia bungkus pagi tadi. Tangannya sibuk menggeser layar ponsel sambil makan. Dalam beberapa hari terakhir, sudah tak terhitung berapa kali dia mencoba menghubungi orang tuanya karena ingin bertanya perihal uang mahar. Namun, selama beberapa hari berturut-turut, panggilannya selalu ditolak. Tak punya pilihan lain, dia mengirimkan pesan pada sang adik, Leo, bertanya apakah uang mahar tersebut sudah dikembalikan atau belum. Baru saja dia mengirim pesan, sebuah kotak nasi daging panggang yang indah langsung terlihat di depan matanya. "Hania, hari ini, kakak sepupuku mengajakku makan siang. Tolong bantu aku habiskan makan siang ini, ya!" Hania mendongak, mendapati Tania tersenyum dengan lesung pipinya yang manis. "Serius, Tan? Kamu nggak sedang bercanda, 'kan?" Hania bertanya begitu karena benar-benar mengenal Tania. Setiap kali keuangan Hania sedang sulit, Tania selalu menemukan berbagai alasan untuk mentraktirnya

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.