Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 26

Tiba-tiba, Jamal merasa bingung. Apakah dia salah paham? Mungkinkah Nenek selalu membela Hania karena menyukainya? Tentu saja, dia lebih condong pada kemungkinan yang kedua. Setelah beberapa kata yang asal diucapkan pada neneknya, mobil itu pun memasuki kompleks perumahan mereka. Ketika sampai di rumah, Hania sudah pulang dari kerja dan sedang duduk di ruang makan, makan mi instan. Saat melihatnya masuk, Hania tampak terkejut. Merasa agak sungkan, dia berkata, "Pak Jamal, kamu belum kasih tahu kalau mau pulang makan malam. Aku pikir, kamu nggak akan pulang, makanya aku nggak keluar untuk beli bahan makanan. Kalau kamu mau, aku bisa pergi membelinya setelah makanku beres." Jamal memandangi kotak besar mi instan di atas meja. Perasaan aneh hadir di hatinya. Dia makan mi instan seadanya, tetapi bersedia keluar untuk beli bahan makanan demi Jamal? Apakah ada wanita sebaik ini di dunia? Tidak, Jamal lebih memilih untuk percaya bahwa Hania pura-pura di hadapannya saja. "Nggak perlu, aku suda

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.