Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 21

Namun, untuk memberi pelajaran, gaji Hania dipotong dengan biaya pengiriman sepuluh kali lipat dari pesanan tersebut dan dilarang mengirim makanan satu minggu sebagai hukuman. Ini makin memperkeruh hidupnya yang sudah tidak sejahtera. Malam itu, Hania pulang ke rumah dengan memeluk satu kotak mi instan yang hampir kedaluwarsa. Dia mengambil segelas mi, lalu duduk dengan lesu di kursi makan. Sambil membuka kemasan, dia mulai memikirkan caranya membagi penghasilan bulan ini. Usai didenda ratusan ribu rupiah dan tidak bisa bekerja seminggu, pendapatannya bulan ini berkurang lebih dari dua juta rupiah. Belum lagi uang yang harus dia kirim pada orang tuanya setiap bulan, bahkan cicilan pinjaman mahasiswa bulan ini terpaksa diambil dari uang hidup yang begitu ketat melilitnya. Makin dihitung, kepala Hania makin pusing. Akhirnya, Hania memutuskan untuk berhenti memikirkan hal itu sejenak, memilih untuk makan lebih dulu. Saat Hania merobek kemasan mi instan, hanya tersedia sepotong mi kering p

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.