Bab 771
Carson tidak berkata apa-apa, hanya perlahan menyipitkan matanya, menatapku dengan dingin.
Aku tidak punya niat untuk menebak isi hatinya, dengan cepat aku melangkah keluar.
Kali ini dia tidak lagi menghalangiku.
Di luar, hujan sudah berhenti.
Di mana-mana basah dan licin, langit kelabu dan suram, disertai angin sejuk yang berembus pelan.
Aku memesan mobil lewat ponsel, dan saat menunggu di halaman, Carson turun, berdiri di pintu dan menatapku.
Dia mengenakan pakaian serba hitam, memancarkan aura dingin yang menusuk, seolah-olah kehangatan dan gairah yang tadi baru saja terjadi sama sekali tidak pernah ada.
Untungnya, mobil yang kupesan segera tiba.
Saat aku hendak masuk ke mobil, tiba-tiba suara dinginnya terdengar.
"Kali ini kamu kembali, sebenarnya untuk apa?"
Tanganku yang hendak membuka pintu sedikit mengencang, dan bayangan wajahku yang dingin terpantul di kaca jendela mobil.
Aku dengan datar menjawab dua kata, "Balas dendam!"
Sebenarnya, alasanku kembali kali ini adalah untuk me

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda