Bab 432
Saat tiba di pintu, dia tiba-tiba menoleh dan menatapku, "Aku akan pergi ke kantor."
Aku mengangguk, "Hati-hati di jalan."
Dia tiba-tiba menatapku dalam-dalam, lalu membuka pintu dan keluar.
Pintu terbuka dan tertutup, akhirnya dia pergi.
Aku menatap pintu yang tertutup dengan linglung, perasaan aneh muncul di hatiku.
Barusan, caraku dan dia berinteraksi, benar-benar seperti pasangan suami istri pada umumnya.
Entah kenapa, hari ini dia tampak lebih mudah diajak bicara, dan cara dia menatapku juga sangat serius, seolah-olah mengandung perasaan mendalam.
Aku menggelengkan kepala, menahan diri agar tidak berkhayal.
Dengan cepat aku merapikan dapur.
Aku keluar, mendekati jendela untuk melihat, memastikan mobilnya sudah pergi, baru kemudian aku menarik koper dan buru-buru keluar.
Jam sibuk berangkat kerja sudah lewat, jadi jalanan tidak begitu macet.
Mobil melaju lancar menuju bandara.
Melihat pemandangan jalanan yang familier, hatiku merasa sedikit sentimental.
Kota ini, tempat aku tinggal
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda