Bab 406
Setelah pulang, dia bahkan menyuruhku pergi ke lokasi syuting.
Kupikir, tidak lama lagi dia akan melupakanku yang artinya aku bisa pergi tanpa beban.
Tapi melihat situasi malam ini, sepertinya Carson tidak akan membiarkanku pergi.
Baru beberapa hari berlalu, dia sudah tidak bisa menahan keinginannya, dan datang mencariku untuk melampiaskannya.
Artinya, nanti dia akan datang lagi setiap kali dia menginginkanku.
Jika terus begini, kapan aku punya kesempatan untuk pergi?
Memikirkan ini, hatiku sedikit kesal.
Tiba-tiba, pintu kamar mandi terbuka.
Pria itu keluar dengan handuk melilit di tubuhnya.
Dia tidak melihat ke arahku. Meskipun sudah melampiaskan, wajahnya tetap tampak dingin.
Dia duduk di sofa, menyalakan sebatang rokok, mengisap dalam-dalam, lalu melepaskan asapnya sambil bersandar pelan ke sandaran sofa.
Aku sedikit mengernyit, ingin memintanya berhenti merokok, tapi tidak berani bicara.
Dengan bibir terkatup, aku bangkit perlahan, mengenakan baju tidur, dan membuka jendela seleba
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda