Bab 38
Terserah jika Carson ingin memelukku.
Aku sudah paham bahwa kita tidak boleh menilai seseorang dari apa yang terlihat di muka.
Carson biasanya tampak serius dan konservatif, tetapi nyatanya seperti orang gila saat di ranjang.
Keesokan harinya, aku bangun dalam keadaan haus.
Saat aku bangun, Carson sudah pergi.
Melihat ranjang yang berantakan, teringat akan keganasan pria itu tadi malam, hatiku marah sekaligus sedih.
Aku turun dari ranjang, ingin pergi mengambil air.
Namun, kakiku menjadi lemas ketika menginjak lantai sehingga aku terjatuh.
Aku duduk di lantai dalam keadaan kacau. Setelah beristirahat sejenak, aku tetap tidak kuat untuk bangun.
Tepat saat itu, pintu kamar dibuka.
Carson melangkah masuk.
Dia sedang bertelepon, mungkin dengan cinta sejatinya.
Ada kelembutan yang jarang ada di matanya.
Dengan ekspresi kosong, Carson melirik diriku yang duduk di lantai.
Aku dengan malu mengambil selimut di ranjang untuk menutupi badanku.
Carson menyeringai. Dia mengambil luaran jas di gantu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda