Bab 359
Dia dengan cepat dia mengenakan pakaiannya.
Dia melihat ke arahku. Dengan ekspresi yang agak rumit dia berujar, "Aku akan pergi melihatnya."
"Hmm." Aku menyahut dengan nada datar.
Dia merapatkan bibirnya, terlihat ingin mengatakan sesuatu tapi menahannya.
Setelah beberapa saat, akhirnya dia berkata, "Dia nggak enak badan."
Setelah itu, dia melangkah ke luar.
Aku meremas erat selimut. Rasa benci dalam hatiku tiba-tiba muncul, tak bisa dibendung.
Saat dia hampir sampai di pintu kamar, aku tak tahan lagi dan mengejeknya dari belakang, "Apa kamu nggak bisa melihat bahwa dia sering pura-pura sakit? Malam ini, dia jelas sengaja menelepon, lalu dengan sengaja nggak mengangkat.
Dia penuh dengan tipu daya, berpura-pura lemah, setiap kali terlihat seperti akan mati, tapi kapan dia benar-benar mati?
Kalau dia memangnya mati, mungkin aku akan agak hormat dia. Tapi perempuan seperti dia, benar-benar buat aku muak ...."
"Meisya!"
Carson tiba-tiba membentakku dengan suara rendah.
Dia berbalik, lalu m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda