Rencananya Licik

Farida menerima tamparan itu tanpa menghindari, dan bekas tamparan segera muncul di wajahnya yang putih dan lembut dengan jelas. Waktu itu terjadi, seorang wanita datang ke kamar mandi, dia melihat adegan Ariyani menampar Farida dengan jelas. Siapa itu Farida, putri Bapak Junaedi, pacar Syarifudin, sedangkan Ariyani hanyalah orang biasa yang tidak terkenal. Bukankah ini keterlaluan kalau orang biasa yang tak dikenal memukul putri Bapak Junaedi? Wanita itu segera berteriak. Ketika melihat seseorang muncul, Farida mulai menyembunyikan wajahnya dan menangis. Dengan segera, informasi ini tersebar ke aula. Syarifudin mendengarkan kebisingan dari taman. Dia membuang puntung rokoknya dan berbalik. Dia melihat sekelompok orang di koridor dan dapat langsung melihat Ariyani yang ada di sana. Dengan hati yang tegang, dia melangkah maju, ketika melihat Syarifudin muncul, Farida seolah-olah melihat seorang penyelamat, memasang wajah menyedihkan dan langsung memeluknya, dia menangis tersedu-sedu. Sy