Sangat Benci
Wajah Farida yang memerah seketika menjadi pucat, Syarifudin mencibir, "Besok aku akan secara pribadi datang ke rumah Samdiyo dan membicarakan hal tentang kita, bersama Bapak Junaedi dan Nyonya Susanti dengan jelas."
Johanes membantu Syarifudin melangkah ke luar mobil dan dengan cepat menyalakan mobil. Syarifudin membuka kancing kerahnya, kemudian memerintahkan Johanes untuk menyalakan AC. Perasaan panas masih tidak mereda.
Ketika dia kembali untuk merayakan ulang tahun ibunya malam ini, dia tidak berencana untuk menginap. Ketika dia datang, dia memberi tahu Johanes untuk datang dan menjemputnya di malam hari. Dia bukanlah takut ibunya akan mengerjainya tetapi sebenarnya dia tidak ingin Ariyani tidur di kamar sendirian.
Tapi dia tidak menyangka ibunya memiliki pemikiran seperti itu. Pada perjamuan tadi, ibunya memang tahu bahwa dirinya menderita sakit lambung tetapi masih membiarkan dirinya minum, dia pasti memiliki sebuah tujuan yang lain.
Tapi dia tidak khawatir. Bagaimanapun, Johane
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda