Bagaimanapun Tetap Jangan Mengakuinya
Farida pergi dengan pengertian, dia merasa gelisah di sepanjang jalan. Syarifudin tidak terlihat marah, dia memperlakukannya dengan cara yang sama seperti biasa. Apakah dia percaya atau tidak?
Setelah pulang, dia memberi tahu Susanti tentang apa yang baru saja dia lakukan, Susanti mencibir, "Apakah dia percaya atau tidak, bagaimanapun kamu tetap jangan mengakuinya. Ayahmu akan segera kembali."
"Bu, ayah selalu berpihak pada Ariyani. Jika dia tahu ini, dia pasti akan menyalahkanku."
"Jangan khawatir, akan ada sebuah pertunjukan yang bagus saat dia kembali!"
Junaedi kembali ke Kota Selatan pada sore hari, mukanya terlihat muram ketika dia memasuki pintu. Susanti dan putrinya melayani dia dengan hati-hati. Susanti sudah sangat ahli dalam hal ini, sedangkan Farida, selalu dipenuhi dengan kegelisahan. Ketika dia membuat teh, teh tersebut mengenai tangannya.
Susanti tentu mengetahui kekhawatiran putrinya. Dia meminta Farida kembali ke kamar untuk mengoles obat luka bakar, sementara dia duduk
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda