Menghela Nafas Lega
Ariyani tertatih-tatih keluar dari rumah sakit, tidak jauh dari rumah sakit, dia melihat seorang pengemis jongkok di tanah meminta uang, dia melemparkan kartu gold Syarifudin kepada pengemis itu.
Pengemis itu memegang kartu gold dan menatapnya dengan tidak percaya, Ariyani berjalan dua langkah kemudian berbalik dan berkata kepada pengemis itu, "Tidak ada kata sandi, tidak ada batasan, ambil sebanyak yang kamu mau!"
Melihat pengemis itu mengambil kartu gold dan pergi ke mesin ATM, Ariyani menghela nafas lega, semua kekesalan yang ditahan di hatinya akhirnya sedikit menghilang.
Syarifudin, bukankah kamu hanya ingin berpura-pura menjadi dermawan? Tetaplah berpura-pura!
Dengan suasana hati yang baik dia menghentikan taksi dan pulang ke rumah. Karena kecelakaan mobil, kedua kaki dan tangannya terluka, Ariyani tidak dapat pergi kerja keesokan harinya dan ingin menelpon untuk cuti, ketika Fauzi menjawab telepon, nadanya ketus dan kejam: "Ariyani, apakah karena kemarin aku membiarkanmu pulang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda