Bab 85
"Hentikan pendarahannya!" kata pendekar pedang dengan suara dingin.
Wanda baru tersadar dan buru-buru mengangguk. "I … ini toko obat tradisional! Aku cuma tahu beberapa ramuan yang bisa menghentikan darah, tapi lukamu parah sekali. Aku tetap sarankan kamu ke rumah sakit."
Pendekar pedang terdiam sejenak, lalu berkata, "Kalau aku bisa ke sana, aku nggak bakal di sini! Jangan banyak omong! Cepat ambil ramuan yang aku bilang!"
"Ah! Baik!" Wanda baru benar-benar paham, hingga membuat pendekar pedang itu hampir mati kesal.
Kalau saja Wanda tidak berguna baginya, dia benar-benar tidak akan ragu untuk langsung membunuh gadis itu. Terlalu menyebalkan! Dengan kecerdasan seperti ini, bisa-bisanya dia belajar pengobatan tradisional?
"Ginseng Panax, Rumput Bangau, Akar Cogon ... ambil saja semua itu!" Pendekar pedang akhirnya menyebutkan beberapa ramuan. Melihat Wanda yang begini, dia takut darahnya habis duluan sebelum ramuan diambil.
"Oke!" Wanda menjawab dan segera mulai mencari ramuan.
Pendeka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda