Bab 33
Shina menatap rumit ke arah Yasa, suaranya bergetar. "Kamu ... kamu sudah sembuh sungguhan?"
"Hehe!" ejek Yasa, penuh kebencian ketika melihat Shina.
Saat ini, meskipun kekuatan dan jiwa Yasa telah ditempa lima tahun di Dunia Kultivasi, setiap kali Yasa mengingat perlakuan Shina terhadapnya, hati Yasa dipenuhi amarah dan dendam.
Merasakan tatapan sinis milik Yasa, Shina langsung mundur selangkah, lalu menatap Jenny. "Jenny, apa sebenarnya yang kamu lakukan pada Yasa?"
Ada seberkas cemas melintas di mata Jenny.
Jenny tidak menyangka, kejadian ini akan meledak begitu saja. Menghadapi pertanyaan Shina, Jenny tetap tegar menjawab, "Aku nggak melakukan apa-apa, kebetulan Yasa cuma sembuh sendirinya."
"Shina, aku khawatir kamu akan sulit menerima berita ini, makanya kutahan untuk nggak kasih tahu kamu dulu!" Jenny menggenggam tangan Shina, menatap Yasa penuh permohonan.
Justru karena Shina melakukan sesuatu kepada Yasa, Jenny yang meminta pada Yasa agar tidak terburu-buru.
Jika Yasa berperil

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda