Bab 22
"Bos Yasa, s-saya ini kenapa?" tanya Melvin dengan raut terkejut dan ketakutan.
"Kamu keracunan, racun kronis. Sekarang, cari obat sesuai resep yang kusebutkan. Itu akan membantu mengeluarkan racun di tubuhmu. Ingat baik-baik!" ucap Yasa sembari menyebutkan resep obat.
Melvin segera mencatat setiap kata yang keluar dari mulut Yasa, tak berani melewatkan satu pun.
"Anggap saja ini hadiah dariku. Kamu pasti paham maksudku!" ujar Yasa sebelum mengakhiri panggilan telepon.
Sejak awal, Yasa sudah punya rencana. Keracunan Melvin hanyalah alat, sebuah permainan yang dia kendalikan untuk memberi imbalan sekaligus menegaskan ancaman. Sementara Melvin, pria cerdas yang selalu bijak dalam memilih langkah, tahu dirinya tak punya pilihan lain.
"Aku harus tahu itu apa! Di saat begini pun, mereka masih berani mengirimnya!" dengus Yasa sambil menginjak pedal gas, melajukan mobil Jenny menuju Jalan Quera No. 36.
Setibanya di sana, jalan itu penuh sesak oleh kerumunan orang.
"Hati-hati, ya! Kalian tahu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda