Bab 48
Illias dan Arvin bersama-sama keluar dari ruang rapat, mata semua gadis segera menatap mereka lekat-lekat dan tanpa malu-malu.
Ekspresi dingin di wajah Arvin tanpa sadar melembut saat melihat Teresa.
Arvin berjalan ke arah Teresa sambil tersenyum dan memeluk Teresa tanpa malu-malu di hadapan semua orang, kemudian mengambil camilan yang dibawakan untuknya.
"Kenapa kamu datang ke sini? Bukankah aku bilang akan menjemputmu setelah pulang kerja?"
Para gadis di departemen sekretaris baru menyadari pada saat ini, entah sudah berapa lama Teresa berdiri di depan lift.
Semua orang menatap Teresa dengan iri dan cemburu saat melihat Arvin yang selalu bersikap dengan dingin memperlakukannya dengan penuh perhatian.
"Aku merindukanmu, jadi aku datang ke sini setelah urusanku selesai."
Teresa berpikir seperti ini di dalam hatinya dan segera mengatakannya.
Arvin sangat menyukai ucapan Teresa dan menatapnya dengan tatapan yang semakin lebuh lembut, kemudian merangkul Teresa untuk berjalan memasuki kant
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda