Bab 25
Dikarenakan EQ Arvin, Teresa gagal pindah ke kediaman besar.
Setelah keluar dari kediaman besar, ekspresi Arvin tetap masam. Dari auranya yang menekan, Teresa tahu Arvin marah.
Teresa memeluk lengan Arvin dan mencari topik. "Semua masakan Ibu hari ini enak sekali. Andaikan bisa pulang setiap hari dan nebeng makan."
Arvin tetap tidak bersuara.
Teresa bertanya lagi, "Sayang, kamu sudah melihat kejelekanku di berita, ya? Jadi, kamu nggak suka aku lagi?"
"Omong kosong apa kamu?"
Kapan dia tidak menyukai Teresa lagi?
Selama bertahun-tahun ini, Teresa-lah yang ingin kabur darinya. Dia tidak pernah berniat untuk membiarkan Teresa pergi.
Respons Arvin yang lugas membuat hati Teresa berbunga-bunga dan terasa manis. "Lalu, kenapa kamu cuek padaku?"
Teresa berpura-pura tidak tahu dan berlagak sangat sedih.
Arvin tidak tahan lagi.
Arvin langsung menarik Teresa ke pangkuannya. Saat bertemu dengan mata yang licik itu, dia menggertakkan gigi. "Kenapa kamu nggak kasih tahu aku kamu pulang ke kediaman
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda