Bab 18
"Kita benar-benar nggak ada kemungkinan lagi?"
Leo masih enggan menyerah begitu saja.
Safira tidak menjawab. Keheningannya telah merupakan jawaban yang jelas.
Diamnya bukan karena tidak mampu menolak.
Tetapi dia tidak tahu bagaimana cara mengucapkan perpisahan tanpa menyakiti Leo.
Keheningan ini adalah cara Safira menunjukkan kelembutan terakhirnya terhadap Leo.
"Aku mengerti."
Leo menundukkan kepala, akhirnya memilih untuk menyerah.
Setelah membantu Leo berdiri, Safira mengeluarkan sebuah kaset dari saku jas putihnya.
Mata Leo membelalak, dia segera mengenali benda itu. Kaset tersebut adalah hadiah pertama yang Safira berikan kepadanya, berisi lagu-lagu favoritnya.
Namun, karena jatuh cinta kepada Nidya, dia mengembalikan kaset itu bersama perekamnya, berusaha menutup masa lalunya dengan Safira.
Itu adalah keputusan yang paling dia sesali dalam hidupnya.
Ketika mencoba mencarinya kembali di perekam, kaset itu sudah tak ada. Leo pernah berpikir bahwa Safira telah membakarnya bersama ba

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda