Bab 98
Ketika Cavero memikirkan semua ini, wajahnya memuram bak laut mati yang dalam nan menakutkan.
Henry tak memiliki kekuasaan, jadi Cavero tak mewaspadainya.
Namun, justru karena tak punya rasa takut, Tindakan Henry selalu di luar nalar yang mana sulit untuk diantisipasi. Bahkan ada beberapa tindakan yang bisa dianggap tak bermoral. Sebelumnya, Cavero sudah banyak mengalami kekalahan di tangannya.
Dia bisa mengira tak ada orang lain selain Henry yang ingin sekali membuat dirinya menderita.
Dia tak bisa membiarkan Rhea terus bersama dengan Henry!
Dia teringat akan hari di mana mereka berdua berdiri bersama dengan serasi dan Rhea tersenyum lebar, menatap pria lain dengan penuh perhatian. Dia merasa sangat cemburu sampai-sampai serasa gila.
Apa Rhea tak tahu bahwa dirinya itu begitu menawan?
Bisa-bisanya dia berbicara seperti itu kepada pria lain!
Cavero merasa begitu marah, tetapi ketika bertemu dengan Rhea dan yang lainnya, dia tak menunjukkannya. Bagaimanapun juga, dia pernah meraih gelar
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda