Bab 89
Ekspresi Rhea berubah dingin, tangannya terangkat seolah ingin menepis. Namun, Cavero sudah lebih dulu menariknya menjauh dari sana.
Cavero menarik Rhea di belakang tubuhnya, seolah membangun benteng perlindungan. Suaranya meninggi, terdengar begitu tegas. "Siena, kamu benar-benar makin nggak sopan, ya!"
Dengan hati-hati, Rhea mengamati lengannya yang terluka. Bekas cakaran itu memerah dan terasa sangat menyengat.
Dengan wajah terkejut, Siena berkata, "Kak, kalian kan sudah putus, tapi kamu kok masih ..."
Ucapannya terhenti, tangan Cavero dengan cepat menampar pipinya, hingga membuat wajahnya menoleh ke samping.
Celia tampak tertegun, "Kak Cavero ...," ucapnya.
Rhea terdiam, matanya mengikuti sosok Cavero yang berdiri di hadapannya. Ia tidak bisa melihat ekspresi di wajah pria itu, hanya saja kemarahannya terasa begitu jelas.
Kesetiaannya pada Pamannya tak pernah goyah. Meski tahu betul betapa keras kepala dan seringkali itu kesalahan Siena, ia tetap memilih untuk bersabar dan tidak pe
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda