Bab 60
Sutradara Kevin duduk di samping dengan wajah muram. Di layar monitor, rekaman CCTV memperlihatkan dengan jelas tindakan Celia yang sengaja mencelakai orang lain.
Di sisi lain.
Cavero membawa Celia ke ruang istirahat, lalu mengeluarkan kotak obat dan mulai mengobati luka-lukanya dengan penuh perhatian.
Suara lembutnya dibalut kekhawatiran, "Sakit sekali, ya?"
Celia menggigit bibir, matanya basah karena air mata yang tertahan. "Sakit ... tapi dibandingkan dengan kak Rhea, luka kecil ini nggak ada apa-apanya."
Cavero merasa hatinya diremas melihat Celia yang begitu lembut dan sabar, padahal keadaannya tampak menyedihkan.
Dengan penuh rasa bersalah, Celia menyentuh perban di lengan Cavero yang masih belum dilepas, "Kak Cavero, jangan pedulikan aku. Pergilah lihat kak Rhea dulu."
Tangan Cavero yang memegang kapas berhenti sejenak. Dia melirik perban di lengannya sendiri, teringat akan sesuatu.
Hari ini, Rhea hanya memikirkan si pendatang baru itu. Dia bahkan langsung menuding Celia tanpa b
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda