Bab 41
Meskipun Mario sama sekali tidak paham dengan yang sebenarnya terjadi, perkataan berikutnya terdengar bagai jawaban murid sekolah yang tengah menebak soal ujian. Walaupun begitu, dia tetap berhasil masuk ke topiknya.
Untuk kali pertama, Stella ingin memberikan tepuk tangan untuk si "anak anjing".
Wajah Cavero kelihatan sangat tidak enak dipandang. Dia pikir, 'Baru beberapa hari, hubungan mereka sudah sedekat ini?'
'Seorang pendatang baru sudah berani cari-cari masalah sama dia demi wanita itu?'
Tatapan dingin menyapu keduanya hingga beberapa kali, sementara Siena sampai gemetar di sampingnya karena tekanan yang menyelimuti Cavero.
"Masalah kita nggak perlu melibatkan orang lain," ucap Rhea sambil melangkah maju, lalu berdiri di hadapan Stella serta Mario.
Cavero tertawa sinis. Belum sempat dia buka suara, asisten Celia sudah terburu-buru berlari menghampiri mereka dengan panik serta berseru, "Kak Cavero! Kak Celia barusan jatuh!"
Kening Cavero agak berkerut, kilatan curiga melintas di
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda