Bab 22
Jordan berpikir lama sebelum menjawab pertanyaan Selina.
"Dulu, aku memang pernah suka dengannya. Setelah bersama kamu, aku mulai menyukaimu pelan-pelan dan menganggap dia sebagai teman saja."
Mendengar kata "teman", Selina langsung teringat ciuman Jordan dan Giselle di rumah hantu.
'Apakah teman lawan jenis bisa berciuman?'
Selina langsung menunjukkan senyum penuh sindiran.
“Kalau Giselle nggak kembali ke negara ini, mungkin aku masih terjebak dengan pemahaman yang salah sampai sekarang. Pikiranku akan bilang inilah bentuk cintamu buatku, nggak tulus dan terbatas. Kamu suka padaku, tapi aku sama sekali nggak merasakan cintamu, bahkan cuma lihat perhatian dan perlindunganmu untuk Giselle. Jika cintamu padanya sebatas teman, berarti aku nggak lebih berharga dari teman. Jordan, jangan bohong sama diri sendiri. Jelas-jelas bukan aku yang kamu sukai dari awal."
Papa dan Mama Selina saling menatap saat mendengar ucapan sang putri, bahkan keduanya terlihat terkejut dan sedih.
Hanya lewat kat
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda