Bab 16
Jordan terdiam cukup lama.
Selina juga tidak bicara apa-apa lagi. Setelah minum kopi dan tidak ada yang perlu dijelaskan kembali, dia meraih tas untuk bergegas pergi.
Sempat terhanyut sejenak dalam dunianya, Jordan lekas berdiri ketika mendapati Selina yang akan pergi dan meraih tangannya.
"Selina, aku ..."
Selina menunggunya dengan sabar hingga beberapa menit, tetapi pria itu tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Dia pun mulai kesal, sehingga berusaha melepas genggaman tangan Jordan.
“Tolong lepaskan aku, Jordan. Cukup empat tahun aku menyukaimu."
Suara penuh kekecewaan membuat hati Jordan merasa linu. Dia hanya bisa menatap wajah wanita itu penuh kebingungan.
"Selina, tolong maafkan akuyang sudah memperlakukanmu seburuk ini dan nggak bertanggung jawab sebagai pacar. Bisa kasih aku kesempatan kedua?"
Selina menatap tajam ke arah pria itu, sulit memercayai kata-kata yang baru saja dia dengar.
"Kamu nggak mencintaiku. Sekalipun kuberi seratus kesempatan lagi, kita nggak akan dapat hasil a
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda