Bab 18
Sean menerobos hujan deras, menaiki pesawat menuju Kota Lanbourg.
Pesawat lepas landas dengan stabil, sementara di dalam kabin terdengar berbagai keluhan dari para pebisnis yang gelisah.
"Besok ada tender penting, tapi cuacanya malah gini. Entah bisa mendarat dengan selamat atau nggak!"
"Aku dengar dari kapten, mungkin waktu mendarat nanti bakal ada turbulensi parah ... "
Sean tidak memedulikan obrolan di sekitarnya. Hal yang ada di pikirannya hanya waktu yang terasa berjalan begitu lambat dan menyiksa.
Kenapa Nana kembali ke Kota Lanbourg?
Siapa pria yang berada di sisinya?
Kenapa Nana masih tidak ingin menemuinya?
Pikiran itu berputar terus di kepalanya, sampai pesawat tiba-tiba berguncang hebat. Suara kapten terdengar melalui pengeras suara di kabin.
"Pesawat mungkin akan mengalami turbulensi. Harap semua penumpang mengenakan sabuk pengaman ... "
"Bersiap untuk pendaratan darurat ... "
Suara itu berulang-ulang, disertai guncangan yang makin keras.
Jantung Sean berdegup kencang. Di s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda