Bab 170
"Kalau ini benar-benar sarang penyamun, apa mungkin dua wanita cantik seperti kalian bisa pergi begitu saja?"
Satpam itu tertawa sinis, makin yakin bahwa Cecil hanyalah wanita desa yang naif.
Siapa yang masih menggunakan kata sarang penyamun di era ini?
Usai berkata begitu, si satpam hendak langsung mendorong mereka keluar.
Cecil refleks ingin menghindar.
Namun, Naomi maju dengan tenang dan berdiri di depan Cecil.
"Kalau bukan aku manajer utusan grup utama itu, siapa lagi?"
"Kamu?"
Satpam itu tertawa terbahak-bahak. "Petinggi di Grup Orelia kami selalu mengenakan mantel bulu setiap hari!"
Urat nadi di pelipis Naomi berkedut-kedut.
Perusahaan yang didirikan sendiri oleh ibunya semasa hidup telah menjadi seperti ini sekarang.
Hatinya terbakar amarah. Dia langsung menyikut satpam di depannya dan kembali menghadap resepsionis. Ujung jarinya mengetuk meja dengan pelan.
"Kalau begitu, panggil orang yang memakai mantel bulu itu menemuiku."
"Buat apa? Memangnya kamu siapa ... "
Resepsionis itu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda