Bab 136
"Kenapa posisi di atas panggung nggak disebut sebagai tempat terbaik?"
Clarine berdiri di belakang Naomi sambil memperhatikan gaun emas pucat yang membalut tubuh Naomi. Jemarinya dengan lembut mengangkat helaian rambut hitam lembut milik Naomi. "Mau coba gaya rambut ikal?"
...
Sebelum Naomi sempat menjawab, Clarine sudah memanggil penata rias.
"Penampilan Naomi terlalu polos. Nanti saat lampu panggung menyala, riasannya bisa tertelan cahaya."
"Dia sudah punya wajah secantik ini, kalian harus mendandaninya dengan baik."
Dua orang penata rias pun makin bersemangat.
Tidak lama kemudian.
Naomi melangkah keluar dengan anggun. Rambut panjangnya kini sedikit bergelombang, membuat wajah mungilnya terlihat makin menawan. Riasannya menonjolkan fitur wajahnya yang sempurna. Saat dia mengangkat matanya dan tersenyum lembut, dia tampak seperti seorang putri yang keluar dari lukisan minyak klasik.
"Gimana?"
"Sempurna! Sayang, kalau kamu mau tampil di depan publik, aku bisa membuatmu jadi bintang bes

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda