Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 38

" ... Bu ... bukan." Siena hampir menangis, pria itu lagi-lagi menggunakan anaknya untuk mengancamnya. Zane mendorongnya sambil tersenyum dingin. "Lebih baik kamu jujur padaku. Kalau ingin menarik perhatian pria lain, tunggulah tiga tahun lagi!" Musik dansa berakhir, orang-orang di lantai dansa perlahan mulai bubar. Tina memandang Siena dengan penuh kebencian, lalu segera berlari mengejar Zane. Siena menghela napas lega dan mulai mencari Finn. Dia belum melupakan urusannya yang harus masuk ke lokasi proyek. Setelah berkeliling mencari di antara kerumunan, Siena tetap tidak menemukan Finn. Bahkan saat mencoba menghubunginya lewat telepon pun tidak ada jawaban. Siena mengerutkan dahi, makin merasa kalau Finn ini tidak dapat diandalkan. Di sampingnya ada sebuah kolam renang. Angin bertiup membawa hawa dingin yang menusuk. Siena memeluk lengannya sendiri dan duduk di bawah payung peneduh. Meskipun dingin, tempat ini cukup sepi dan nyaman. Dia mencoba lagi menelepon Finn, tetapi tetap tidak

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.