Bab 95
Serangan Gelombang Binatang Buas serta orang yang terinfeksi kian parah.
Namun, ekspresi Yuna saat ini begitu tenang.
Kini, pedang panjang yang patah di tangannya tampak lebih berguna ketimbang saat masih utuh.
Pedang patah Yuna menusuk perut seekor binatang buas, lalu mendorong tubuhnya sembari menerjang ke depan.
Binatang buas yang menghalangi di depannya makin banyak, bahkan terus berdatangan dan berdesak-desakan.
Tepat sebelum langkah gadis itu terhenti.
Pukulan pemuda itu melesat kencang seraya menghempaskan semua monster yang berkumpul hanya dengan satu serangan.
Kemudian, pemuda itu mengulurkan tangannya pada Yuna.
"Raih tanganku! Aku akan membantumu!"
Yuna menengadah dan menatap Hugo, lalu mengangguk. Tanpa sadar, wajahnya menyunggingkan senyuman.
Sama saja, ya. Kamu benar-benar nggak berubah dari dulu.'
Kapan pun itu, kamu selalu berdiri di depan buat melindungiku.'
Saat keduanya bergandengan tangan, Hugo tiba-tiba berputar dan melempar Yuna ke arah puncak gunung dengan kuat.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda