Bab 19
Sebelum ini, Shania pasti akan mengabaikannya. Namun, sekarang mau tidak mau dia harus datang. Dia bisa menarik perhatian keluarga Gunawan dengan melatih gerakan tarian ini. Maka citranya di keluarga Firdaus juga bisa sedikit membaik.
Sambil memikirkan hal itu, dia kembali meluruskan pinggangnya dan berkata dengan suara lantang.
"Yang paling kiri, angkat kakinya sedikit lebih tinggi."
Saat semua orang sedang berlatih dengan semangat, pimpinan mereka yang baru tiba-tiba masuk dengan wajah serius dan bertepuk tangan.
"Latihan untuk apa lagi? Pulang saja semuanya!"
Menghadapi kemarahan tiba-tiba dari pimpinan baru, semua orang hanya bisa saling pandang. Shania yang duduk di kursi pun berdiri dan berjalan mendekati orang itu.
"Bukannya latihan ini berjalan baik? Kenapa tiba-tiba dihentikan?"
Dia merasa marah saat melihatnya, tetapi karena posisinya dia hanya bisa menjawab dengan nada dingin.
"Mana aku tahu! Barusan keluarga Gunawan mengirim orang untuk memberi tahu kalau kita nggak perlu b
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda