Bab 96
"Tuan Yulius adalah tamu kehormatan saya. Kalau kamu berani menyinggung dia, sama saja dengan menyinggung saya!" ujar Zihan dengan nada berat dan penuh wibawa.
Wajah Jefri langsung berubah pucat, dan dia memandang Yulius dengan terkejut.
'Bocah ini ... ternyata punya latar belakang sehebat itu? '
'Bagaimana bisa, wanita seperti Yuni kenal dengan orang sehebat ini?'
"Cepat kemari dan minta maaf kepada Tuan Yulius!" seru Zihan lagi, lebih tegas.
Hati Jefri penuh dengan kemarahan dan rasa tidak terima.
Bagaimana bisa? Padahal jelas dia yang dipukul, malah harus meminta maaf kepada orang yang memukulnya?
Bahkan, di hadapan orang banyak seperti ini!
Namun, melihat tatapan dingin Zihan, Jefri tahu dia tak punya pilihan.
Menentang Zihan, terutama di Kota Jayandra, berarti mengundang kehancuran bagi bisnisnya, apalagi di industri makanan dan minuman. Dengan pengaruh Zihan, dia bisa saja membuat semua restoran milik Jefri bangkrut dalam waktu singkat!
Setelah 30 tahun lamanya berjuang dari nol
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda