Bab 69
Aratra memasukkan tangannya ke dalam pemandian air panas dan membiarkannya di sana selama beberapa saat, sementara yang lain menunggunya dengan cemas.
Kemudian, Aratra mengangkat tangannya yang tampak baik-baik saja.
"Jadi, sekarang kita sepakat air kolam ini aman, kan?" ujar Aratra dengan nada agak tidak sabar.
Lutfi melirik Tristan.
Dia mengangguk dan berkata, "Baiklah, aku akan memetiknya. Kalian tunggu di sini."
Tristan mengambil beberapa langkah mundur, lalu melesat menuju batu pusat pemandian air panas.
Dengan memanfaatkan energi batinnya, dia melintasi mata air panas itu hanya meninggalkan gelombang kecil.
Melihat Tristan, keraguan dalam hati Lutfi pun memudar.
Gerakan tubuh itu hanya bisa dikuasai oleh Master tingkat tengah.
Tristan menuju batu di pusat pemandian air panas.
Bunga teratai itu semakin mengeluarkan aroma harum yang kuat.
Tristan melihat bunga teratai dengan penuh gairah.
Tanaman langka ini bernilai luar biasa, bahkan jauh lebih berharga daripada upah yang diterima
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda