Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 89

Alice meletakkan ponselnya. Akhirnya, setidaknya ada sedikit hal yang membuatnya merasa lega. Minggu depan nanti, setelah mendapatkan mutiara hitam, dia akan menyembuhkan penyakit Damian, lalu pergi. Dia tidak peduli apakah Damian terpaksa bertemu dengan wanita lain karena ancaman keluarga. "Panggilan 'Pak Damian' membuat hubungan kita terasa asing. Bolehkah aku memanggilmu 'Kak Damian'?" kata Selvi sambil menatap Damian dengan tatapan tulus. Pada saat itu, kebetulan tidak ada musik di dalam headphone Alice. "Terserah kamu saja," jawab Damian tanpa pikir panjang. Pandangannya kembali jatuh pada tubuh Alice. Alice sedang minum sup krim, seolah-olah tidak peduli dengan apa yang Selvi lakukan. Damian hanya bungkam. Apakah triknya untuk menarik perhatian Alice seburuk itu? Alice tidak memiliki reaksi lain selain bermain dan fokus pada makanannya. Padahal dia selalu bilang bahwa dia sangat menyukai Damian saat kecil. Mengapa dia begitu berbeda saat dewasa? "Kak Damian, kamu baik sekali," uc

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.