Bab 625
Di leher Citra terdapat bekas luka operasi pita suara.
Pita suara Citra memang sudah dioperasi.
Pada saat ini, pintu ruang operasi kembali terbuka. Perawat di dalamnya mendorong keluar ranjang pasien. Orang di atas ranjang itu ditutupi kain putih dari kepala hingga kaki.
"Rian ... " Melihat hal tersebut, Wenda langsung bersandar pada ranjang itu dan menangis sejadi-jadinya.
Ketika Wenda curiga jika Rian sudah mengganti obatnya, dia memang marah. Dia benar-benar marah. Namun, ketika melihat anak itu meninggal, Wenda merasa sangat sedih.
Bagaimanapun juga, Wenda benar-benar menganggap anak itu seperti anak kandungnya sendiri.
"Rian, anak ini, kenapa dia bodoh sekali? Masalah apa yang nggak bisa dibicarakan baik-baik? Kenapa mesti bunuh diri? Kalau saja dia patuh dan mengakui kesalahannya, dia nggak akan mati muda seperti ini," kata Citra yang ikut menangis dan berduka.
Alice berdiri di samping dan menatap mereka dengan dingin. Dia tidak bisa merasa simpati pada orang-orang anggota keluar
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda