Bab 53
Di ruang kerja Kediaman Arlis.
Alice sedang membaca berita tentang jatuhnya Harsa, matanya yang indah tampak sedikit menyipit.
Dia baru saja selesai mengumpulkan semua data, belum sempat menyebarkannya, tetapi Harsa sudah jatuh.
Siapa yang bergerak secepat itu?
"Kamu sudah mengerjakan soal pertama selama setengah jam."
Sebuah tangan panjang dan ramping dengan jari-jari yang tegas mengetuk buku latihan di atas meja.
Alice mengangkat pandangannya. Sebuah wajah tampan yang sempurna milik seorang pria terpampang di depan matanya.
Pria itu membungkuk dengan siku kanannya bersandar di meja, sementara tangannya menopang dagunya, lalu dia menatap Alice dengan tatapan tajam.
Alice terdiam.
"Bukannya dia sudah pergi? Kapan dia kembali?" batin Alice.
Di luar, langit terlihat cerah tanpa awan. Dua orang saling menatap dari balik meja, membuat waktu seolah berhenti pada saat itu.
Rasanya seperti setengah abad telah berlalu.
Tangan kiri Damian merambat perlahan di atas meja, hingga mencapai pergelan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda