Bab 45
"Sebelum memukul, apa nggak jelaskan dulu alasannya?" tanya Alice sambil mengangkat tangannya.
"Kamu nggak tahu? Berani berbuat nggak berani bertanggung jawab?"
"Kamu juga nggak melihat identitas dirimu dulu. Berani-beraninya menggoda Kak Luca milik Kak Lili."
Dua gadis dengan kaki yang panjang masing-masing mengucapkan satu kalimat.
Alice berpikir sejenak dan menyadari bahwa mereka merujuk pada kejadian pagi ini yang melibatkan Luca. Memikirkan hal tersebut membuat Alice tidak bisa berkata-kata.
Kemudian, Alice melirik Lili dengan angkuh dan berkata, "Kamu bodoh?"
Puih! Lili membuang permen karetnya dan mengumpat, "Sialan, kamu sudah bosan hidup, ya?"
"Kamu yang bodoh!"
"Cari mati! Berani-beraninya memaki Kak Lili!"
Tiga orang tersebut menggosok tinju dan mengelap pisau di tangan sehingga membuat Lidya ketakutan hingga kedua kakinya gemetar. Dia tidak menyangka ternyata masih ada pisau!
Lidya pun menarik ujung seragam Alice dan berkata, "Temanku, kamu jangan memprovokasi mereka lagi."
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda