Bab 231
Mendengar itu, Alice yang sedang memejamkan mata untuk beristirahat tiba-tiba membuka mata.
Kaden terkejut, tetapi tidak berani mengerem mendadak. Dia hanya bisa mengurangi kecepatan mobil.
Sayang?
"Hubungan macam apa yang membuat seseorang memanggil dengan kata mesra itu? Nggak perlu dijelaskan."
"Jangan-jangan pria tua ini sudah melakukan sesuatu ke adikku!" batin Kaden bertanya-tanya.
Merasakan kecepatan mobil yang melambat, Alice takut Damian akan mengatakan sesuatu yang lebih mengejutkan dan membuat Kaden tak bisa fokus menyetir. Maka dari itu, dia segera berkata, "Hubungan dokter dan pasien. Nggak ada yang perlu dibicarakan."
Damian memilih diam.
Dia yakin, gadis kecil ini sengaja bersikap dingin padanya.
Sejak mendapatkan ginseng, Alice mulai mengabaikannya. Apa Alice sudah tahu kalau dia adalah pemimpin aula bintang? Lalu, wanita itu merasa bahwa dia hanya main-main saat meminta foto, jadi marah?
Kaden melirik Alice sebentar, sepertinya sang adik tidak berbohong. Sebelumnya Ali
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda